MAKALAH



                                                                      PERPUSTAKAAN
  BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang

Membangun budaya membaca dan kebiasaan belajar seumur hidup perlu di dukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadahi. Perpustakaan merupakan tempat yang memiliki nilai sangat strategis, karena memberi peluang kepada kalangan lebih luas untuk dapat memanfaatkannya. Penyelenggaraan perpustakaan yang dapat berfungsi sebagai sumber belajar bermutu yang terjangkau oleh berbagai kalangan, telah terbukti diperlukan dalam upaya membangun budaya baca dan peradaban yang bermartabat.
Perpustakaan didirikan untuk kepentingan umum, berarti bahan bacaan maupun jenis layanan yang tersedia harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pemustaka. Jika perpustakaan diperuntukan untuk kepentingan umum, maka bahan pustaka maupun jenis layanan yang disediakan harus lebih beragam, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemustaka.
B.Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian layanan informasi di perpustakaan ?
2.    Apa saja jenis-jenis layanan informasi di perpustakaan ?
3.    Apa manfaat layanan informasi di perpustakaan ?
C.Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian layanan informasi di perpustakaan
2.    Untuk mengetahui jenis-jenis layanan informasi di perpustakaan
3.    Untuk mengetahui manfaat dari layanan informasi di perpustakaan.
  
  
BAB II
PEMBAHASAN

A.  LAYANAN INFORMASI PERPUSTAKAAN
Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi memenuhi kebutuhan individu. Dalam dunia perpustakaan layanan informasi meliputi :
1.    Layanan Bimbingan Pemakai
2.    Layanan Sirkulasi
3.    Layanan Referensi
4.    Layanan Multimedia
5.    Layanan Perpustakaan Digital
6.    Layanan Internet,Scaning dan Cetak
7.    Layanan Jurnal/Majalah
8.    Layanan Fotocopy
9.    Peminjaman Ruang Diskusi
10.              Silang layan
B.Jenis-jenis Layanan Informasi di Perpustakaan
1.    Layanan Bimbingan Pemakai
            Setiap awal tahun akademik, perpustakaan menyelenggarakan orientasi perpustakaan untuk anggota baru dengan tujuan memperkenalkan perpustakaan secara umum mengenai fasilitas dan layanan yang tersedia.
2.    Layanan Sirkulasi
         Seluruh sivitas akademika memperoleh layanan sirkulasi (peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan pesan pinjam) sesuai dengan aturan yang berlaku.
3.    Layanan Referensi
            Layanan referensi adalah kegiatan untuk membantu pengguna dalam menelusur informasi. Pengguna dibantu untuk menemukan informasi dengan cepat, menelusur informasi dengan lebih spesifik dan dengan pilihan subjek yang lebih luas.
4.    Layanan Multimedia
            Layanan multi media adalah kegiatan melayankan koleksi multi media kepada pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapannya di dalam perpustakaan, misalnya : kaset audio, kaset video, VCD, DVD dan sebagainya
5.    Layanan perpustakaan digital
Perpustakaan menyediakan koleksi elektronik untuk mengikuti perkembangan dunia digital.
6.  Layanan Internet, Scanning dan Cetak
               Untuk membantu pengguna dalam menelusur informasi yang lebih beragam, baik jenis, jumlah maupun asal, Perpustakaan harus menyediakan akses internet bagi pengguna, pengguna juga diusahakan dapat memanfaatkan komputer yang ada untuk mengetik, scan dan mencetak.
7.    Layanan Jurnal/Majalah
           Selain jurnal elektronik perpustakaan diharapkan melanggan beberapa judul jurnal/majalah ilmiah dan populer tercetak. Jurnal dan majalah hanya dapat dibaca ditempat dan difotokopi
8.    Layanan Fotokopi
           Perpustakaan menyediakan layanan fotokopi untuk membantu pengguna yang memerlukan, khususnya untuk membuat fotokopi koleksi perpustakaan yang hanya dapat dibaca ditempat.
9.    Peminjaman Ruang Diskusi
         Perpustakaan menyediakan ruang diskusi yang terpisah dari ruang baca untuk anggota perpustakaan yang memerlukan baik untuk berdiskusi, mengerjakan tugas kelompok dan sebagainya.
10.    Silang Layan
        Silang layan adalah kerjasama antara sejumlah perpustakaan dalam bentuk saling memanfaatkan sumber daya dan layanan informasi semua perpustakaan yang terlibat. Silang layan dibuat berdasarkan kenyataan bahwa tidak ada perpustakaan yang mampu memenuhi semua kebutuhan penggunanya dan mengingat harga bahan pustaka terus meningkat sementara dana terbatas sehingga Perpustakaan harus menjalin kerjasama dengan perpustakaan dan pusat informasi lain baik tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional.
C.   Manfaat layanan informasi di perpustakaan
1.    Pengunjung merasa lebih puas karena koleksi yang sudah tersusun secara sistematis.
2.    Menjadikan perpustakaan tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi.
3.    Pengadaan bahan pustaka yang dikehendaki pengguna sesuai dengan kebutuhan informasi.
4.    Memudahkan pemustaka mencari bahan pustaka yang sesuai kebutuhan.
5.    Membantu pemustaka yang membutuhkan layanan internet atau fotocopy.
Membangun budaya baca dan kebiasaan belajar seumur hidup perlu didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadahi. Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang mempunyai nilai sangat strategis, karena memberi peluang kepada kalangan lebih luas untuk dapat memanfaatkannya. Penyelenggaraan perpustakaan yang dapat berfungsi sebagai sumber belajar bermutu yang terjangkau oleh berbagai kalangan, telah terbukti diperlukan dalam upaya membangun budaya baca, dan peradaban yang bermartabat.
Perpustakaan didirikan untuk kepentingan umum, berarti bahan bacaan maupun jenis layanan yang tersedia harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pemustaka. Jika perpustakaan diperuntukkan bagi kepentingan umum, dalam hal ini pemustaka yang lebih hiterogen, baik status, golongan, maupun profesi, maka bahan bacaan maupun jenis layanan yang disediakan harus juga lebih beragam sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemustaka.
Selain beragam jenis layanan yang disediakan, sebagian besar perpustakaan pada saat ini juga sudah mulai melakukan kegiatan automasi perpustakaan. Bagaimanapun juga perpustakaan harus memenuhi kebutuhan akan tutuntan dunia modern, oleh karena itu kehadiran teknologi informasi tidak dapat dihindari apalagi ditolak. Justru dengan kehadiran teknologi informasi itu akan memberikan suatu dapak yang positif dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan, yaitu berupa kemudahan dan kecepatan. Sehingga kehadiran teknologi informasi paling tidak akan membentuk wajah baru perpustakaan di masa mendatang. Dismping itu, Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan juga telah mengamanatkan tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka pengembangan layanan perpustakaan.
D.  STRATEGI LAYANAN
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, menuntut insan perpustakaan dan juga perpustakaan untuk berjuang dan bekerja lebih keras lagi dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta keahlian dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, serta teknologi informasi. Perpustakaan memiliki tugas utama untuk memberikan pelayanan terbaik dalam penyediaan dan pelayanan informasi.
Untuk melaksanakan tugas itu biasanya ada empat fungsi. Yang pertama adalah : mengumpulkan, menyusun, melestarikan dan menyediakan bahan perpustakaan dan sumber informasi. Fungsi kedua adalah : menganalisa, mengolah, mendaftar dan menginformasikan pustaka yang ada kepada semua pengguna. Fungsi ketiga adalah : mengikuti perkembangan sistem kepustakaan sesuai perkembangan Iptek. Dan yang keempat adalah : ikut mendorong meningkatnya kebiasaan dan kemampuan membaca serta menulis di kalangan para penggunanya.
Michael K Buckland menyatakan, apa yang semula dinamakan layanan perpustakaan berubah menjadi layanan informasi. Hal ini dikarenakan perubahan bentuk media yang digunakan pada masa kini tidak hanya buku. Akibatnya terjadi perubahan cara mengelola keseluruhan proses penciptaan, pengkodean, penyimpanan, dan pemakaian kembali dokumen dalam segala bentuknya ( Michael K Buckland, 1988. Library Services In Theory and Content, 2nd ed. London, Pergamon Press ). Bahkan setahun sebelumnya Brian C Vickery dan Alina Vickery dalam Information Service in theory and practice, sudah  menggambarkan bahwa di samping perubahan teknologi media dan pengelolaannya, telah terjadi perubahan antara lain dalam jumlah penduduk, pembentukan kelas-kelas baru dalam masyarakat, perkembangan pesat dalam pendidikan, dan penyediaan bentuk-bentuk layanan baru bagi anggota masyarakat.
Bertolak dari pendapat para ahli tersebut, maka saat ini perpustakaan harus dapat memberikan pelayanan prima, yaitu suatu sikap atau cara  dalam melayani penggunanya dengan prinsip people based service (layanan berbasis pengguna) dan service excellence (layanan unggul). Tujuan dari service excellence adalah untuk memuaskan pengguna, meningkatkan loyalitas pengguna, meningkatkan penjualan produk dan jasa, serta meningkatkan jumlah pengguna.
Manfaat dari service excellence dapat dibedakan menjadi tiga yaitu bagi pemustaka, bagi insan perpustakaan, dan bagi perpustakaan.  Manfaat bagi pemustaka adalah tercapainya kepuasan. Kepuasan dapat tercapai dikarenakan adanya : pertama,  kebutuhannya akan informasi terpenuhi. Kedua, merasa dihargai dan mendapatkan pelayanan yang baik. Ketiga, merasa lebih dipercaya. Kemudian, manfaat yang terakhir yaitu merasa menemukan perpustakaan diidamkan dan insan perpustakaan yang profesional.
Manfaat bagi insan perpustakaan adalah rasa senang. Terjadinya rasa senang bagi insan perpustakaan dikarenakan oleh : meningkatnya rasa percaya diri insan perpustakaan, adanya kepuasan pribadi, bertambahnya ketenangan bekerja, serta  terpupuknya semangat meniti karier secara lebih mantap. Sedangkan manfaat bagi instansi perpustakaan adalah : meningkatnya profesionalisme, terjaminnya kelangsungan status perpustakaan, adanya dorongan bagi pengguna untuk lebih sering memanfaatkan perpustakaan, dan adanya kemungkinan untuk memperluas jasa, serta meningkatnya produktivitas perpustakaan. 
Cakupan layanan jasa perpustakaan dan informasi lebih strategis lagi apabila perpustakaan dikelola secara profesional antara lain dengan mengupgrade sistem perpustakaan dengan sistem komputer, internet, digital dan e-journal sehingga dapat menjadi sarana efektif pengelolaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan sarana itu para pengguna perpustakaan dapat mengakses informasi pengetahuan dan teknologi yang terkait melalui komputer dan teknologi telekomunikasi ( jaringan internet). Informasi yang diperoleh tidak hanya yang terdapat dalam katalog atau koleksi perpustakaan, akan tetapi juga yang terdapat pada perpustakaan yang lain, baik itu yang berada di Indonesia maupun yang berada di luar negeri. Perpustakaan yang dikelola secara profesional dapat melayani banyak pertanyaan akan data dan informasi ilmiah dari manapun juga di dunia ini.


E.  Pelayanan Perpustakaan Berorientasi Pengguna

Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan, oleh karena nya perpustakaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan suatu lembaga. Selain itu juga perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi, dan merupakan  penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi.
Melihat fungsi dari perpustakan yang sedemikian maka layaklah diperhatikan oleh Pustakawan atau pun pengguna perpustakaan bahwa perpustakaan semestinya mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan berbagai aspek lainnya, oleh karena nya kesan perpustakaan sebagai institusi kuno harus mulai dikikis, termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan yang harus memulai pelayanan yang berorientasi pengguna.
Layanan diperpustakaan secara teknis terbagi kedalam 3 kategori: 
1.    Layanan TeknisLayanan ini biasanya berupa pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, serta menginformasikan bahan pustaka yang telah diolah, serta ketersediaan berbagai fasilitas penunjang lainnya.
2.    Layanan Pemakai Biasanya layanan yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan yaitu: Sirkulasi, Skirpsi, Referensi, Reserve, OPAC, Internet, Multi Media dan lain sebagainya
3.    Layanan AdministrasiLayanan Administrasi terdiri dari dua kategori, yaitu layanan untuk administrasi perpustakaan/staf perpustakaan dan administrasi untuk pengguna perpustakaan, jenis layanan biasa nya berupa surat menyurat dan pengarsipan dokumen.  
     Layanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan diperpustakaan harus dieliminir sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.  
F.   Memfasilitasi bukan Membatasi 
Menyimak bahwa teknologi informasi mulai merambah perpustakaan, perpustakaan juga harus senantiasa mampu mengantisipasi berbagai perkebangan jaman, terutama penggunaan teknologi informasi, berbagai perangkat penunjangnya, termasuk juga antisipasi akan penggunaan berbagai alat/mesin yang mungkin digunakan oleh pengguna perpustakaan.
Oleh karena nya berbagai fasilitas untuk menunjang proses akselerasi tansfer ilmu pengetahuan di perpustakaan harus disediakan dan dapat dipergunakan oleh penggunaLayanan pendukung lainnya juga harus senantiasa menjadi pertimbangan untuk mendudukan pengguna sebagai subjek dari layanan perpustakaan, kebanyakan dari Pustakawan sebenarnya hanya berorientasi melaksanakan pekerjaan saja ketika melayani pengguna sehingga tidak muncul inisiatif-inisiatif untuk memperbaiki layanan di perpustakaan.
Ketakutan akan suatu proses  atau hal yang baru seharusnya menjadi pemicu pustakawan untuk dapat lebih mengoptimalkan pelayanan, bukan takut akan perubahan itu sendiri.  Jelas dibutuhkan untuk memperbaiki layanan,  inisiatif itu sendiri sebanarnya bisa datang dari siapa saja, tapi pada praktisnya banyak inisiatif yang tidak dapat dijalankan karena pengaruh atau pun gengsi-gengsi senioritas dan lain sebagainya, hal-hal seperti inil lah yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja perpustakaan, terutama dalam bidang layanan, sehingga kecenderungan layanan menjadi pengguna.   
G. Trend layanan TI di Perpustakaan 
     Perkembangan teknologi informasi mulai merambah perpustakaan, dan beberapa aplikasi mulai melengkapi jenis layanan dari perpustakaan, jenis dan layanan yang berbasis teknologi informasi di perpustakaan biasanya didasarkan pada model dan prosedur manual yang telah ada sebelumnya. Pengunaan teknologi informasi di perpustakaan pada akhirnya sangat menunjang layanan perpustakaan itu sendiri, antara lain mempercepat waktu untuk mendapatkan koleksi atau pun layanan sirkulasi yang lebih cepat dan akurat. Beberapa titik layanan perpustakaan yang mulai menggunakan perangkat TI antara lain :
1.    OPAC Merupakan singkatan dari Online Public Access Catalog, OPAC adalah katalog elektronik yang biasa digunakan oleh pengguna untuk mengetahui keberadaan suatu koleksi
2.    SirkulasiBiasanya berupa proses peminjaman, perpanjangan  dan pengembalian koleksi perpustakaan serta pembayaran denda keterlambatan
3.    Pengadaan/Pengolahan bahan koleksiProses inout dan edit data koleksi perpustakaan biasanya dilakukan di bagian pengadaan dan pengolahan, pada sebuah sistem informasi perpustakaan yang menggunakan perangkan personal computer biasanya proses ini dilakukan secara lektroni. Digital LibraryDigital Library atau perpustakaan digital adalah perpustakaan yang menyediakan layanan penelusuran data full text atau secara utuh akan tetapi dalam bentuk format elektonik.
4.    Administrasi Pendaftaran dan surat bebas perpustakaan
5.    InternetLayanan ini dibutuhkan oleh pengguna untuk mencari informasi mengenai berbagai subjek ilmu pengetahuan yang dibutuhkannya
6.    Hot Spot Hot Spot ini berarti menyediakan layanan internet bebas untuk suatu lingkungan yang terbatas, sebagai contoh di sekitar gedung perpustakaan. Dengan memiliki hot spot perpustakaan menyediakan jasa penelusuran internet yang dapat diakses oleh pengguna dari Laptop/Note Book yang biasa dibawa oleh pengguna, dengan sarat memiliki LAN Card Wireless.  
Pelayanan perpustakaan berorientasi pengguna harus segera diimplementasikan di perpustakaan untuk menunjang proses akselerasi transfer ilmu pengetahuan, yang secara global dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan dan berimbas pada kemajuan bangsa dalam segala bidang, berorientasi pada pengguna, berarti perpustakaan telah menempatkan pengguna sebagai subjek dari layanan perpustakaan.

 
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dari keterangan di atas dapat saya simpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu tempat atau instansi yang menyimpan semua informasi baik media cetak maupun non cetak.
Jenis-jenis layanan informasi yang diterapkan di perpustakaan meliputi :
a.       Layanan Bimbingan Pemakai
b.      Layanan Sirkulasi
c.       Layanan Referensi
d.      Layanan Multimedia
e.       Layanan Perpustakaan Digital
f.       Layanan Internet,Scaning dan Cetak
g.      Layanan Jurnal/Majalah
h.      Layanan Fotocopy
i.        Peminjaman Ruang Diskusi
j.        Silang layan
Dengan berjalannya layanan seperti diatas, pemustaka lebih merasa puas dalam mencari bahan pustaka. Dan sangat memudahkan pemustaka memenuhi kebutuhan pustaka.
B. Penutup
Trik dan Tip dalam layanan perpustakaan ini memang lebih mudah dibicarakan daripada dilakukan. Akan tetapi usaha ini harus selalu dilakukan dengan tetap menggunakan prinsip “give and take”, yaitu apa yang bisa diberikan oleh perpustakaan, dan karena itu maka perpustakaan juga harus mendapatkan hak untuk mendapatkan dukungan financial maupun dukungan material lainnya. Lembaga akan maju kalau layanan perpustakaan maju.




DAFTAR PUSTAKA

Lasa. HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media
-----------. 2001. Leksikon Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Saleh, Abdul Rahman et.al. 1996. CDS/ISIS Pedoman Pengelolaan Sistem Manajemen Basis Data. Jakarta : CV. Saraswati Utama
Sulistyo-Basuki. Periodesasi Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1995.
Ajie, Miyarso Dwie. (2009). Sistem Otomasi Perpustakaan. Hand Out 1 pada Perkuliahan UPI, Bandung.
Pendit, Putu Laxman. et al. (2007). Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.
Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. (2008). Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
http://memans.wordpress.com/2009/01/25/pengantar-sistem-otomasi-perpustakaan
http://pstp-unair.blogspot.com/2007/09/open-source-untuk-otomasi-perpustakaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar