PROPOSAL
IMPLEMETASI
PENDEKATAN TEMATIK
MATA
PELAJARAN AL-QURAN HADIST SISWA ……………. JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
A.
Latar
Belakang Masalah
”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”[1]
Pendidikan
di abad pengetahuan ini menuntut adanya manajemen yang modern dan profesional
dengan bernuansa pendidikan. “Pendidikan mempunyai peranan yang amat srategis
untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki keberdayaan dan kecerdasan
emosional yang tinggi dan menguasai mega skills yang mantap. Untuk itu, lembaga
pendidikan dalam berbagai jenis dan jenjang memerlukan pencerahan dan
pemberdayaan dalam berbagai aspek.”[2]
Lembaga-lembaga
pendidikan diharapkan mampu mewujudkan peranannya secara efektif dengan
keunggulan dalam kepemimpinan, staf, proses belajar mengajar, pengembangan
staf, kurikulum, tujuan dan harapan, iklim sekolah, penilaian diri, komunikasi,
dan keterlibatan orang tua/masyarakat. Tidak kalah pentingnya adalah sosok
penampilan guru yang ditandai dengan keunggulan dalam nasionalisme dan jiwa
juang, keimanan dan ketakwaan, penguasaan iptek, etos kerja dan disiplin,
profesionalisme, kerja sama dan belajar dengan berbagai disiplin, wawasan masa
depan, kepastian karier, dan kesejahteraan lahir dan batin. Tujuan pendidikan
pada dasarnya adalah untuk mengantarkan peserta didik menuju
perubahan-perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap, moral, maupun
sosial agar dapat hidup mandiri sebagai makhluk individu dan hidup
bermasyarakat dengan baik sebagai makhluk sosial. Untuk mencapai tujuan
tersebut peserta didik berinteraksi dengan lingkungan belajar, dimana pada
lingkungan belajar di sekolah interaksi ini diatur oleh guru. Salah satu faktor
utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada di garda
terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan
langsung dengan para peserta didik di kelas melalui proses belajar mengajar.
Selama ini, praktek belajar-mengajar di kelas sering kontraproduktif akibat
asumsi yang keliru dalam memposisikan guru dan peserta didik. Guru dipandang
sebagai figur yang serba bisa, paling tahu, bahkan nyaris tidak pernah salah di
hadapan peserta didik. Sementara di lain pihak, peserta didik dipandang sebagai
penerima pengetahuan yang kadar pemahamannya tidak akan melebihi tingkat
pemahaman guru.[3]
Anggapan
demikian adalah sebuah kekeliruan yang fatal. Disadari atau tidak, hal ini
menjadikan peserta didik tidak mempunyai ruang bebas untuk berkembang. Padahal
di era sekarang tidak menutup kemungkinan peserta didik sangat kreatif dalam
memanfaatkan informasi yang diperolehnya dari berbagai sumber. Bisa jadi,
informasi yang dimiliki mereka lebih banyak karena akses dan fasilitas untuk
mendapatkannya lebih lengkap dari pada yang dimiliki guru. Adapun salah satu
model pembelajaran yang dapat membantu guru untuk mengelola proses pembelajaran
yang efektif dan dapat memberikan peserta didik ruang bebas untuk mewujudkan
potensinya adalah model pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik lebih
menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif
dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman
langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang
dipelajarinya. “Melalui pengalaman langsung peserta didik akan memahami 16
konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang
telah dipahaminya.”[4]
”Menurut Djahiri (2002) dalam proses
pembelajaran prinsip utamanya adalah adanya proses keterlibatan seluruh atau
sebagian besar potensi diri siswa (fisik dan nonfisik) dan kebermaknaannya bagi
diri dan kehidupannya saat ini dan di masa yang akan datang (life skill).”[5]
Sedangkan menurut Luthfiyah Nurlaela, bahwa: Model pembelajaran tematik
memiliki kelebihan karena cara pendekatannya yang sistematik dan cukup memberi
peluang pelibatan berbagai pengalaman siswa. Tema-tema yang diangkat dipilih
dari hal- hal yang dikemukakan siswa, yang mungkin bertolak dari pengalaman
sebelumnya, serta berdasarkan kebutuhan yang dirasakan siswa (felt need)
(Joni, 1996). Menurut Kovalik dan McGeehan (1999), tema menyediakan struktur
jalan pijakan ke konsep-konsep yang penting yang membantu siswa melihat pola
serta membuat hubungan-hubungan di antara fakta-fakta dan ide-ide yang berbeda.[6]
Pembelajaran tematik memiliki ciri berpusat
pada peserta didik (student centered). Peserta didik didorong untuk menemukan,
melakukan, dan mengalami secara kontekstual dengan menggunakan seluruh sumber
daya yang dimiliki dan lingkungan sekitarnya. “Pembelajaran menjadi lebih
bermakna, karena peserta didik secara langsung ‘melakukan’ (doing) dan
‘mengalami’ (experience) sendiri suatu aktivifitas (pembelajaran).”[7]
Di dalam belajar, aktivitas sangat diperlukan.
Sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah
laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.
Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang penting di dalam
interaksi belajar-mengajar. Dalam pembelajaran, yang lebih banyak melakukan
aktivitas di dalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedang pendidik
memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh
anak didik.
Berdasarkan
uraian di atas penulis tertarik melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan
judul: “Implemetasi Pendekatan Tematik Mata Pelajaran Al-Quran Hadist Siswa …………
Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016”
B.
Penegasan
Istilah
Penelitian
Setelah penulis pengemukakan latar belakang masalah di atas, dapatlah terlihat
luasnya permasalahan yang di dapat. Karena adanya keterbatasan waktu dan
pengetahuan yang penulis miliki serta untuk memperjelas dan memberikan arah
yang tepat dalam pembahasan skripsi, maka penulis berusaha memberikan batasan
sesuai dengan judul, yaitu sebagai berikut:
1.
Implemetasi
pendekatan tematik pada mata pelajaran
al-quran hadist
Implementasi ialah pelaksanaan atau penerapan.[8]
Pendekatan tematik adalah
suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan atau
memadukan beberapa kompetensi dasar (KD) dan indicator darikurikulum standar
isi (SI) dari beberapa mapel menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu
tema. [9]
Adapun yang dimaksud adalah pembelajaran tematik pada mata pelajaran al-quran
hadist, yang dikaitkan dengan beberapa materi pelajaran lain dalam satu tema.
Jadi, pelajaran utamanya adalah al-quran hadist dan dipadukan dengan beberapa
materi pelajaran lain yang terkait dengan tema.
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadist adalah salah satu mata pelajaran
PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur'an dan hadis
dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Al-Qur'an,
pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut
dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.[10]
2.
Siswa
kelas II Madrasah Ibtidaiyah : siswa yang dimaksud adalah siswa pada kelas awal
sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah, yaitu kelas dua.
Jadi
implemetasi pendekatan tematik pada mata pelajaran al-quran hadist siswa kelas
II adalah penerapan pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan atau memadukan
beberapa kompetensi dasar (KD) dan indicator darikurikulum standar isi (SI)
dari beberapa mapel menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema dengan
berdasarkan salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan
membaca dan menulis Al-Qur'an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap
surat-surat pendek dalam Al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara sederhana
dari surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
C.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
penegasan istilah di atas, maka peneliti
merumuskan masalah penelitian, yaitu:
Implemetasi
Pendekatan Tematik Mata Pelajaran Al-Quran Hadist Siswa ..................Jepara
Tahun Pelajaran 2015/2016
1.
Bagaimana
Implemetasi Pendekatan Tematik Mata Pelajaran Al-Quran Hadist Siswa ..................Jepara
Tahun Pelajaran 2015/2016?
2.
Apa faktor-faktor
pendukung dalam Implemetasi
Pendekatan Tematik Mata Pelajaran Al-Quran Hadist Siswa ..................Jepara
Tahun Pelajaran 2015/2016?
3.
Apa faktor-faktor
penghambat dalam Implemetasi
Pendekatan Tematik Mata Pelajaran Al-Quran Hadist Siswa ..................Jepara
Tahun Pelajaran 2015/2016?
D.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mendiskripsikan implemetasi pendekatan tematik mata pelajaran Al-Quran Hadist
Siswa ..................Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016
2.
Untuk
mengetahui faktor-faktor pendukung dalam Implemetasi Pendekatan Tematik Mata
Pelajaran Al-Quran Hadist Siswa ..................Jepara Tahun Pelajaran
2015/2016
3.
Untuk
mengetahui faktor-faktor penghambat dalam Implemetasi Pendekatan Tematik Mata
Pelajaran Al-Quran Hadist Siswa ..................Jepara Tahun Pelajaran
2015/2016
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoritis.
a.
Dapat mendiskripsikan
implemetasi pendekatan tematik mata pelajaran Al-Quran Hadist Siswa ..................Jepara
Tahun Pelajaran 2015/2016
b.
Dapat mengetahui
faktor-faktor
pendukung dalam Implemetasi Pendekatan Tematik Mata Pelajaran Al-Quran
Hadist Siswa ..................Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016
c.
Dapat mengetahui mengetahui faktor-faktor penghambat dalam Implemetasi Pendekatan
Tematik Mata Pelajaran Al-Quran Hadist Siswa ..................Jepara Tahun
Pelajaran 2015/2016
2.
Manfaat Praktis.
a.
Bagi Siswa
Implemetasi
pendekatan tematik diharapkan dapat memunculnya sikap keilmiahan siswa,
misalnya sikap objektif, rasa ingin tahu yang tinggi, dan berpikir kritis,
sehingga dapat mempengaruhi motivasi belajar dalam diri siswa.
b.
Bagi Sekolah
Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengelola MI ..................Jepara agar dapat mengoptimalkan peranan para
pendidiknya dalam mengimplementasikan pendekatan pendekatan tematik terhadap
siswa. Dan, sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
peserta didik setelah diterapkannya pendekatan tematik dalam kegiatan belajar mengajar Al-quran
hadist.
c.
Bagi Kepala Sekolah
Dengan berpedoman pada hasil
penelitian ini, kepala dapat member dorongan kepada dewan guru agar senantiasa
kreatif dan berinovasi dalam pembelajaran supaya siswa-siswanya termotivasi
belajar sehingga prestasi belajar dapat meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar