Sabtu, 10 Desember 2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCAP DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK DIDIK KELOMPOK A RA

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang  Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Perkembangan motorik adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam melakukan sesuatu kegiatan. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Lewat bermain terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat, melempar, atau berlari. Selain itu anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi, perasaan, dan pikiranya. (must-august.blogspot.com/si-pemanfaatan-media.html).
Pendidikan di Taman kanak-kanak (TK) di laksanakan dengan prinsip “Bermain sambil belajar, atau belajar seraya bermain”. Sesuai dengan perkembangan, oleh sebab itu diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang, tenang, aman dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar. Karena bermain merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. ( Prasetyono, 2008:23)
Dalam standar kompetensi kurikulum RA tercantum bahwa tujuan pendidikan ditaman kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar. (Suyanto, S, 2011: 17).
Perkembangan motorik halus anak dalam pendidikan di RA diperlukan untuk mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas anak-anak, namun di Xxxxxxxxxxxxxx anak-anak  menunjukkan keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya dalam mencap, yang ditandai dengan kurang terampilnya siswa dalam pengembangan kreativitas menggunakan media jari jempol dalam pembelajaran. Aktivitas anak dalam keterampilan menggerakkan motorik halus dalam perkembangan mencap dari kreativitas anak masih belum terampil dengan ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode dalam menumbuh kembangkan kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya. Pendidikan di TK dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik tujuan anak yang diberi pembelajaran.
Untuk pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya maka guru-guru Xxxxxxxxxxxxxx akan membantu meningkatkan keterampilan fisik/motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.
Karakteristik mengembangkan kemampuan motorik anak di Xxxxxxxxxxxxxx, melatih gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat. Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam ataukah diluar kelas, keterampilan apa yang hendak dikembangkan melalui berbagai kegaiatan, serta tema dan pola yang dipilih dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan yang dilakukan di dalam kelas. Namun, guru perlu menyediakan semua peralatan yang diperlukan setiap anak, seperti kertas, gunting pensil warna atau buku-buku untuk pola yang akan digunting anak, jumlah peralatan dan bahan diharapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri-sendiri.
Metode yang dipergunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak seperti untuk kegiatan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce, mencap dan sebagainya.
Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak Xxxxxxxxxxxxxx dengan mencap. Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakkan pergelangan tangan saat memegang kertas dan juga agar anak dapat menyalurkan perasaannya dan menciptakan keindahan. Topik yang dipilih adalah keterampilan mencap. Kegiatan akan dilaksanakan didalam kelas. Gurupun sudah merencanakan langkah kegiatan apa saja yang akan dilakukannya bersama anak- anak di kelas.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah perkembangan motorik halus anak tidak sesuai dengan harapan guru seperti: Melakukan kegiatan dengan satu lengan, seperti mencorat-coret dengan alat tulis, membuka halaman buku berukuran besar satu persatu, memakai dan melepas sepatu berperekat/tanpa tali, memakai dan melepas kaos kaki, memutar pegangan pintu tidak bisa sempurna, Anak kurang semangat dalam kegiatan mencap dengan berbagai media, Anak cepat bosan dalam kegiatan Mencap dengan berbagai media.
Hal itu dikarenakan Guru kurang memperhatikan perkembangan motorik halus anak, Guru tidak menggunakan metode yang bervariasi dalam kegiatan Mencap dengan berbagai media, Guru kurang bisa memilih gambar yang bervariasi untuk  kegiatan Mencap  
1.2. Rumusan Masalah        
            Dari latar belakang masalah diatas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanan caranya meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mencap  dengan berbagai media?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mencap  dengan berbagai media.

1.4. Manfaat Penelitian 
            Manfaat Penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan dan dapat sebagai bahan perbandingan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mencap  dengan berbagai media.
1.4.2. Manfaat Praktis
Manfaat secara praktisnya adalah sebagai berikut;
a.    Siswa: meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mencap  dengan berbagai media
b.    Guru: upaya solusi bagi guru dalam kegiatan penelitian tindakan kelas demi rangka meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Mencap  dengan berbagai media

c.    Sekolah: meningkatkan kemampuan motorik halus anak akan meningkatkan citra sekolah di mata masyarakat dan profesionalisme guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar